SELAMAT DATANG DI MEDITERANIAN-STAR BLOG

Sunday 2 August 2009

Gunung Kerinci Surga yang Tercampakkan ke Bumi


by : Wirdiyanto-Sungai Penuh

Provinsi Jambi bisa disebut sebagai pusat Pulau Sumatera. Selain lokasinya berada di tengah-tengah pulau itu, Jambi menjadi lokasi titik tertinggi Sumatera, yaitu puncak Gunung Kerinci dengan ketinggian 3.805 meter dari atas permukaan laut (dpl).

SEBAGAI gunung tertinggi di Sumatera, Gunung Kerinci menyimpan banyak pesona dan daya tarik. Setidaknya itu dirasakan wisatawan yang gemar berpetualang di alam bebas. Kerinci juga memiliki keunikan dan legenda yang masih melekat pada masyarakat di sekitarnya.

Gunung Kerinci berada di wilayah Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Sebagai wilayah pegunungan, topografi Kerinci berbukit dan bergelombang dengan rentang ketinggian dari yang terendah 725 m dpl dan tertinggi puncak Gunung Kerinci 3.805 m dpl.

Berstatus sebagai gunung yang masih aktif, puncak gunung tersebut memiliki kawah yang justru menjadi daya tarik utamanya. Kawah dengan luas sekitar 348.000 meter persegi itu berupa danau dengan permukaan air hijau kekuningan.

Sajian lanskap indah tersebut menarik wisatawan yang gemar berpetualang di alam bebas. Puncak pendakian biasanya terjadi pada 17 Agustus dan 1 Januari.

Yang pertama adalah para pendaki yang berniat mengadakan upacara bendera peringatan Hari Kemerdekaan RI di atap Sumatera itu. Kesempatan kedua adalah mereka yang ingin merayakan pergantian tahun di ketinggian dengan suhu udara bisa mencapai lima derajat Celsius tersebut.

Perlu kesabaran dan kondisi fisik yang cukup fit untuk menjejakkan kaki di puncak gunung tersebut. Start pendakian dimulai dari Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro.

Bagi pendaki dengan fisik terlatih, perlu waktu sekitar delapan jam untuk menempuh jalur tersebut. Sementara bagi wisatawan umum, sedikit lebih lama, perlu sekitar sepuluh jam.

Capai di perjalanan? Tidak perlu khawatir karena di sepanjang rute menuju puncak disiapkan empat selter sebagai pos peristirahatan. Di selter-selter yang seakan menjadi etape tersebut, wisatawan tidak sekadar bisa beristirahat karena tersaji pemandangan alam yang indah. Tumbuh berbagai jenis tumbuhan dan bunga yang tidak ditemukan di dataran rendah.

Begitu indahnya pemandangan dari lereng gunung tersebut, berkembang istilah untuk menggambarkan wilayah itu sebagai segempal tanah surga yang tercampakkan ke bumi. ''Rasa capai terbayar dengan pemandangan yang menakjubkan itu,'' kata Dedet, seorang wisatawan lokal yang mengaku beberapa kali ke puncak gunung tersebut.

Puncak pesona perjalanan tersebut tentu saja adalah puncak Gunung Kerinci. Selain kawah dengan permukaan air hijau kekuningan, pemandangan tidak kalah menakjubkan tersaji dari puncak tadi.

Dari ketinggian tersebut, terlihat jelas objek wisata lain di Kerinci. Misalnya, Danau Gunung Tujuh dan Danau Belibis. ''Paling spektakuler adalah kita bisa melihat garis pantai Sumatera yang bersentuhan dengan Samudra Hindia,'' tambah Dedet.

Jika beruntung, dalam perjalanan menuju puncak, pengunjung bisa bertemu dengan burung khas Kerinci, yaitu burung abang pipi (Lophura inornata) dan paok sneider (Schneider's pitta), yang tergolong langka.

Banyak pengamat burung dunia yang penasaran. Mereka ingin melihat langsung burung yang pernah dinyatakan sudah punah tersebut. ''Rupanya mirip ayam dengan pipi kemerahan," papar Agung, seorang petugas dari TNK (Taman Nasional Kerinci) yang pernah melihatnya secara langsung dalam pendakian ke Gunung Kerinci. (*/jpnn/ruk)

0 comments:

Post a Comment